Senin, 03 Desember 2012

Inilah Perubahan dalam Kurikulum Pendidikan


REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, M Nuh, mengatakan dari semua perubahan kurikulum itu, yang paling esensial yang terjadi di tingkat SD. Nantinya, pendekatan yang dilakukan bersifat tematik integratif. Siswa diajak untuk melihat, memperhatikan, mengobservasi lingkungan dan tidak lagi diorientasikan pada hafalan.

Dalam pendekatan ini, mata pelajaran IPA dan IPS sebagai materi pembahasan pada semua pelajaran. Artinya, kedua mata pelajaran itu tidak diajarkan secara terpisah tetapi dilebur dalam mata pelajaran lainnya. Prosesnya, tema-tema yang ada pada dua pelajaran itu diintegrasikan ke dalam sejumlah mata pelajaran.

Untuk IPA menjadi materi pembahasan pelajaran Bahasan Indonesia, Matematika, dan lain-lain. Sedangkan untuk IPS menjadi materi pembahasan pelajaran PPKN, Bahasa Indonesia, dan lain-lain.

Dua hal penting lainnya, lanjut dia, kurikulum 2013 adalah muatan lokal dan pengembangan diri. Muatan lokal menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Penjaskorkes. Mata pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran.
“Dengan demikian, tidak ada substansi pelajaran yang hilang dari kurikulum SD ini. substansi pelajaran sains justru menjadi muatan kurikulum,” katanya di kantor Wapres, Selasa (13/11).

Artinya, jika tahun ini SD memiliki 10 mata pelajaran yakni pendidikan agama; pendidikan kewarganegaran; bahasa Indonesia; matematika; IPA; IPS; seni budaya dan keterampilan; pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan; muatan lokal; dan pengembangan diri.

Dengan kurikulum baru, akan dilebur menjadi hanya enam mata pelajaran, yakni pendidikan agama; pendidikan pancasila dan kewarganegaraan; bahasa Indonesia; matematika; seni, budaya dan prakarya; serta pendidikan jasmani, olah raga dan kesehatan. “Dari 10 mata pelajaran yang saat ini ada ditingkat SD akan dilebur menjadi hanya enam mata pelajaran. Jumlah jam bertambah empat jam pelajaran/minggu akibat perubahan pendekatan pembelajaran,” katanya.

Untuk Bahasa Inggris di SD, keberadaannya dipertahankan. Bahasa Inggris tetap sebagai mata pelajaran dalam kelompok muatan lokal dalam kurikulum 2013.

Sementara untuk kurikulum SMP, SMP, dan SMK pendekatannya yakni mata pelajaran. Untuk penerapannya, akan dilakukan di kelas tertentu tetapi berlaku di seluruh Indonesia. Rencananya, hanya kelas 1, kelas 3, dan kelas 5 SD sedangkan untuk tingkat SMP pada kelas 7 yang akan merasakan uji publik dari kurikulum baru ini. Uji publik ini akan dilakuan sekitar akhir November tahun ini.
Redaktur: Dewi Mardiani
Reporter: Esthi Maharani

0 komentar:

Posting Komentar

...Assalamu'alaikum...'<*_*>'_" “ , ""Boleh jadi kamu membenci sesuatu, padahal ia amat baik bagimu, dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, padahal ia amat buruk bagimu; Allah mengetahui, sedang kamu tidak Mengetahui. Q.S. Al-Baqoroh : 216 " <> "Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah untuk wanita yang kaji (pula). Dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik, dan laki-laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula)" (An Nur: 26)<> "Jikalau Tuhanmu menghendaki, tentu Dia menjadikan manusia umat yang satu, tetapi mereka senantiasa berselisih pendapat. Kecuali orang-orang yang diberi rahmat oleh Tuhanmu. Dan untuk itulah Allah menciptakan mereka. Kalimat Tuhanmu (keputusan-Nya) telah ditetapkan: sesungguhnya Aku akan memenuhi Neraka Jahanam dengan jin dan manusia (yang durhaka) semuanya. (Qs. Hud 118-119)<>"Dari Ma'qil bin Yasar dari Nabi saw., beliau bersabda: Sesungguhnya ditusuknya kepala salah seorang diantara kamu dengan jarum besi itu lebih baik daripada ia menyentuh wanita yang tidak halal baginya." (HR Thabrani dan Baihaqi)"<> ...;

Template Design by Aos Mutaqin-faris vio