Ke-12 orang itu terdiri dari tiga lembaga swadaya masyarakat KISPA, MER-C (Medical Emergency Rescue Committee), dan Sahabat Al-Aqsha. Bergabung pula dalam rombongan itu lima wartawan Indonesia dari Al-Jazeera Indonesia, TV One, Hidayatullah.com, majalah Alia, dan Sahabat Al-Aqsha.
"Kami tidak bisa lagi berkomunikasi. Saluran telepon satelit terputus," kata Direktur Operasional Sahabat Al-Aqsha Amirrul Iman yang dihubungi Kompas.com, Senin.
Satu-satunya sumber informasi yang dapat diakses Amirrul adalah live streaming dari IHH (Insani Yardim Fakvi), organisasi kemanusiaan Turki yang menggagas bantuan kemanusiaan ini. "Kami mendapat kabar terakhir 10 orang meninggal, tetapi masih belum dikofirmasi," katanya lagi.
Seperti diberitakan, pasukan Israel menyerang kapal Mavi Marmara, satu dari sembilan kapal misi kemanusiaan ke Jalur Gaza yang mencoba menembus blokade Israel. Mereka tergabung dalam misi "Flotilla to Gaza" (Armada menuju Gaza) bersama 369 sukarelawan dari seluruh dunia. Kapal-kapal ini mengangkut 10.000 ton bantuan kemanusiaan.
Tentara Israel turun dari helikopter, masuk ke dalam kapal, dan terlibat bentrok dengan sukarelawan. Kantor berita AFP menyebut dua sukarelawan meninggal dan 30 orang lainnya terluka.(*)
by Terimakasih
0 komentar:
Posting Komentar